BAGIAN - BAGIAN UTAMA KENDARAAN RODA EMPAT

Bagian - Bagian Utama Kendaraan Roda Empat

Pernahkan anda memperhatikan kendaraan di jalan?. Ada begitu banyak kendaraan yang saat ini berlalu lalang di jalanan. Kendaraan - kendaraan tersebut tentunya nyaman dikendarai baik oleh pengemudi maupun penumpangnya. Saat ini terdapat banyak jenis kendaraan yang diproduksi oleh para produsen kendaraan, mereka seolah berlomba untuk menarik hati para pengguna kendaraan agar membeli dan menggunakan kendaraan yang diproduksinya. Para produsen kendaraan selalu menawarkan kenyamanan di setiap kendaraan yang mereka produksi.

Walaupun banyak kendaraan yang saat ini mengaspal di jalanan dengan jenis yang berbeda - beda, pada dasarnya kendaraan kendaraan tersebut terdiri dari empat bagian utama yaitu engine, electrical, chassis dan pemindah tenaga. Keempat bagian utama inilah yang menjadi penentu kenyamanan sebuah kendaraan, jika keempatnya bekerja secara baik tentu kendaraan akan dapat dikendarai dengan baik dan nyaman. Bayangkan saja jika sebuah kendaraan mewah tetapi mesinnya bermasalah sudah tentu tidak akan nyaman pada saat dikendarai.

Pada tulisan kali ini akan dijelaskan mengenai bagian - bagian utama kendaraan roda empat dengan harapan agar setiap pembaca dapat mengenal seperti apa bagian - bagian utama dari sebuah kendaraan. Langsung saja berikut adalah bagian - bagian utama kendaraan roda empat:

Engine

Sebuah engine terdiri dari mesin itu sendiri yang dilengkapi sistem bahan bakar, pengapian, suplay udara dan sistem pembuangan. Di dalam mesin, campuran bahan bakar dan udara masuk melalui inlet manifold dan dibakar di setiap silinder secara bergantian. Ekspansi gas pembakaran mendorong piston dan batang penghubung yang berada di engkol seperti kaki pengendara sepeda yang mengayuh pedal sehingga membuat poros engkol berputar. Tenaga yang dihasilkan dari masing-masing piston dihaluskan putarannya oleh roda gila (flywheel) yang berat. Tenaga yang dihasilkan engine disalurkan melalui roda gila (flywheel) yang dipasang di ujung crankshaft menuju ke kopling. Sementara itu gas hasil sisa pembakaran dikeluarkan melalui sistem pembuangan.

Electrical

Sistem kelistrikan mencakup banyak aspek seperti pencahayaan, wiper dan instrumentasi, pengapian, sistem starter dan fasilitas pendukung lainnya seperti audio video. Komponen inti dari sistem kelistrikan adalah alternator yang digerakkan oleh mesin dan menghasilkan listrik untuk menjalankan sistem kelistrikan dan mengisi baterai. Motor starter mengambil energi dari baterai untuk mengengkol dan menghidupkan mesin. Saat ini hampir di semua kendaraan keluaran terbaru, sistem kelistrikan kendaraan menggunakan sensor untuk membaca kondisi di sekitar dan memerintahkan aktuator untuk melakukan brbagai kontrol sesuai dengan kenyataan sekitar yang terbaca oleh sensor.

Chassis

Chassis terdiri dari sistem pengereman, kemudi dan suspensi serta roda dan ban. Untuk mengaktifkan fungsi rem digunakan tekanan hidrolik untuk memperlambat atau menghentikan kendaraan. Disk yang berputar dicengkeram di antara bantalan lapisan gesekan.

Sistem kemudi mengendalikan arah pergerakan kendaraan, mekanisme yang paling umum adalah menggunakan rack dan pinion. Roda kemudi terhubung ke pinion dan saat diputar rack bergerak ke kiri dan ke kanan sehingga roda akan bergerak memutar ke kiri dan ke kanan.

Roda memerankan peranan yang penting karena roda menyerap sebagian besar guncangan dari jalan. Selanjutnya guncangan yang sudah diredam oleh roda akan diredam kembali oleh sistem suspensi sehingga getaran yang ditimbulkan dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan.

Pemindah Tenaga (Power Train)

Pemindah tenaga berfungsiuntuk meneruskan putaran dari mesin ke roda. Pemindah tenaga pada umumya terdiri dari gearbox/transmisi propeler shaft dan differential. Gearbox memiliki fungsi untuk mengatur kecepatan putaran yang diteruskan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi jalan. Poros propeler berfungsi untuk meneruskan putaran dari transmisi ke differensial. Diferensian berfungsi untuk membedakan putaran roda kiri dan roda kanan pada saat kendaraan berbelok dengan tujuan agar kendaraan lebih mudah pada saat berbelok.