Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR: JENIS, CARA KERJA DAN KOMPONEN UTAMA

Sistem Starter Sepeda Motor - Zaman dulu ketika teknologi belum semaju sekarang, untuk menghidupkan sepeda motor dilakukan secara manual yaitu dengan menginjak tuas engkol (kick starter). Teknologi kick starter ini sampai saat ini memang masih digunakan akan tetapi fungsi utamanya digantikan oleh motor starter sehingga kick starter ini hanya digunakan pada saat ada kendala dengan motor starter. Rangkaian komponen - komponen pengganti kick starter ini disebut dengan sistem starter.

Sistem starter menggunakan energi listrik sebagai penggerak utamanya. Secara umum sistem starter terdiri dari baterai, sekring (fuse), kunci kontak (ignition switch), sakelar magnet starter (relay starter/solenoid switch) dan motor starter. Karena sumber energi yang digunakan adalah listrik yang berasal dari baterai maka kondisi baterai harus dapat menghasilkan tenaga putar (torque) yang sangat besar. Di dalam sistem starter, motor starter harus dapat membangkitkan torque yang besar dari sumber listrik (baterai) yang terbatas. Oleh karena itu sistem starter dilengkapi dengan motor starter arus searah (DC).

Faktor Penentu Motor Starter

Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan motor starter yang sesuai dengan kebutuhan, yaitu:

1. Sifat Starter

Tenaga putar (torque) yang dihasilkan motor starter akan menambah kadar arus yang mengalir pada starter secara proporsional. Semakin rendah putaran maka semakin besar arus yang mengalir pada starter sehingga menghasilkan tenaga putar yang besar. Begitu pula dengan tegangan yang disuplai pada starter jika tegangannya bertambah besar maka kapasitasnya akan menurun. Oleh karena itu kapasitas motor starter sangat erat hubungannya dengan baterai.

2. Kecepatan Putar Mesin

Mesin tidak akan hidup sebelum melakukan siklus kerjanya secara berulang. Motor starter minimal harus dapat memutarkan mesin pada kecepatan minimum yang diperlukan untuk memperoleh pembakaran awal. Kecepatan putar minimum yang diperlukan untuk menghidupkan mesin berbeda - beda tergantung pada konstruksi (banyaknya silinder, volume silinder, bentuk ruang bakar). Pada umumnya, untuk motor bensin berkisar antara 40 sampai 60 rpm.

3. Torque Yang Dihasilkan Starter Untuk Menggerakkan Mesin

Torque yang dihasilkan starter merupakan faktor penting dalam menentukan apakah starter dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Setiap mesin mempunyai torque maksimum yang dihasilkan misalnya suatu mesin dengan 100cc maksimum torquenya adalah 0,77 Kg-m. Untuk dapat menggerakkan mesin dengan kapasitas tersebut, diperlukan torque yang melebihi kapasitas tersebut sampai 6 kali. Tetapi pada umumnya starter hanya mempunyai torque yang tidak jauh berbeda dari torque maksimum mesin tersebut, sehingga tidak mampu memutarkan poros engkol. Untuk mengatasi permasalahan ini, pada motor starter dilengkapi dengan gigi pinion (pinion gear) untuk memperbesar momen yang dihasilkan.

Cara Kerja Sistem Starter

Arus yang besar (sekitar 40 ampere) akan mengalir ke motor starter saat dihidupkan. Untuk mengalirkan arus besar tersebut, diperlukan kabel yang tebal (besar) langsung dari  baterai menuju motor tanpa lewat starter switch agar kontaknya tidak meleleh ketika ditekan. Oleh karena itu, dalam rangkaian sistem starter dilengkapi relay starter atau selenoid switch.

1. Cara Kerja Sistem Starter Dengan Starter Relay Sederhana

Sistem starter dengan relay starter sederhana banyak digunakan pada sepeda motor berukuran kecil (sepeda motor dengan mesin yang berkapasitas 200 cc ke bawah). Sepeda motor jenis ini banyak dijumpai di kalangan masyarakat yang banyak digunakan sebagai alat transportasi keluarga. Cara kerja dari sistem starter ini adalah sebagai berikut:

Pada saat starter switch (tombol starter) ditekan,  arus dari baterai akan mengalir ke kumparan relay starter melalui  ignition switch (kunci kontak) terus ke massa. Dalam hal ini arus akan sampai ke massa jika posisi kopling sedang ditekan atau posisi gigi transmisi posisi netral (sakelar kopling atau sakelar netral menghubungkan arus dari kumparan relay starter ke massa). Bagi sepeda motor dengan sistem starter yang tidak dilengkapi dengan sistem pengaman, maka aliran arusnya dari tombol starter ke kumparan relay starter ke massa. Arus yang dialirkan ke kumparan relay ini cukup kecil sehingga tidak akan membuat kontak pada tombol starter kelebihan beban. Setelah arus sampai ke massa, pada kumparan relay starter terjadi kemagnetan. Hal ini akan menyebabkan pelat kontak pada relay starter tertarik (menutup), sehingga arus yang besar langsung dari baterai mengalir menuju motor starter. Selanjutnya motor starter tersebut akan berputar untuk menghidupkan mesin

2. Cara Kerja Sistem Starter Dengan Starter Relay Jenis Pre-Engaged

Sistem starter jenis pre-engaged banyak digunakan untuk sepeda motor berukuran besar. Salah sepeda motor yang menggunakan sistem starter jenis ini adalah sepeda motor BMW. Karena mengadopsi dari mobil maka cara kerjanya juga sama dengan sistem starter jenis pre-engaged yang digunakan pada mobil.  Cara kerja sistem starter jenis ini adalah:

Pada saat kunci kontak OFF, tidak ada arus yang mengalir ke dalam solenoid (starter relay) maupun motor starter. Arus dari baterai akan stand-by (berhenti) pada contact point (titik kontak) sebelah atas dan gigi pinion (pinion gear) tidak terkait dengan flywheel. Pada saat kunci kontak di-ON-kan, arus listrik akan mengalir ke pull in coil dan hold in coil secara bersamaan. Selanjutnya pull in coil akan menarik plunger ke arah kanan dan hold in coil akan menahan plunger pada posisi terakhirnya. Dalam rangkaian sistem starter ini, pull ini coil terpasang seri dengan field coil sehingga arus yang keluar dari pull in coil akan diteruskan ke field coil terus ke massa.

Komponen Utama Sistem Starter

Sistem starter terdiri dari komponen utama sebagai berikut:

1. Baterai

Gambar Baterai

Baterai pada sistem starter berfungsi sebagai sumber listrik yang digunakan untuk menjalankan sistem starter.

2. Sekring (fuse)

Gambar Sekring

Seperti halnya pada rangkaian kelistrikan yang lainnya, sekring pada sistem starter juga berfungsi sebagai pengaman pada saat terjadi arus pendek sehingga tidak merusak komponen vital pada sistem starter.

3. Kunci Kontak (ignition switch)

gambar Kunci Kontak

Kunci kontak berfungsi sebagai pengatur aliran listrik. Dengan kata lain kunci kontak merupakan komponen yang mengatur kapan listrik dialirkan ke sistem starter dan kapan harus diputuskan aliran listriknya sesuai dengan kebutuhan.

4. Sakelar Magnet Starter (relay starter/solenoid switch)

Gambar Sakelar Magnet Starter

Sakelar magnet starter berfungsi sebagai switch utama yang mengatur arus masuk ke daerah field coil atau kumparan.

5. Motor Starter

Gambar Motor Starter

Motor starter merupakan komponen yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak memutar. Komponen motor starter dapat dilihat di sini.

Itulah jenis, cara kerja dan komponen utama sistem starter pada sepeda motor yang dapat dijelaskan pada kesempatan kali ini.

Ikuti kami di Google News dan lihat artikel lainnya.

Post a Comment for "SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR: JENIS, CARA KERJA DAN KOMPONEN UTAMA"