Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Kerja Penangkal Petir

Cara Kerja Penangkal Petir - Pernahkan Anda melihat satu atau beberapa batang logam yang dipasangkan di atas rumah atau gedung tinggi? Apakah Anda tahu fungsi logam tersebut? Ya betul, logam tersebut adalah penangkal petir yang sengaja dipasangkan pada bangunan tinggi.

Penangkal petir adalah terminal eksternal yang dipasangkan pada bangunan khususnya bangunan tinggi dengan tujuan untuk mencegah terjadinya sambaran petir pada bangunan atau area yang tidak diinginkan.

Penangkal petir akan menarik petir agar memiliki titik sambaran yang terkendali. Oleh sebab itu, rangkaian penangkal petir harus memiliki kemampuan untuk menangani arus listrik yang sangat besar.

Sejarah Penemuan Penangkal Petir

Penangkal petir pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan berkebangsaan Amerika bernama Benjamin Franklin pada tahun 1752. Penangkal petir ditemukan pada saat terjadi hujan badai disertai petir yang menimpa kota Philadelphia selama beberapa hari.

Untuk membuktikan adanya hubungan antara petir dengan listrik, Benjamin Franklin melakukan eksperimen yang fenomenal. Eksperimen yang dilakukan oleh Benjamin Franklin saat itu yaitu dengan menerbangkan layangan dengan rangka logam yang terikat pada benang sutra dan pada ujung benang tersebut diikatkan sebuah kunci. Ketika Benjamin Franklin mendekatkan ujung jarinya pada kunci tersebut terjadi percikan bunga api.

Dari eksperimen tersebut dapat disimpulkan bahwa kunci tersebut bermuatan listrik statis. Benjamin Franklin berhasil membuktikan bahwa awan itu bermuatan listrik dan Sambaran petir adalah muatan elektrostatik yang bermuatan besar.

Listrik yang turun pada tali layang-layang hingga mencapai kunci dijadikan bahan oleh Benjamin Franklin untuk mendemonstrasikan bahwa sangat mungkin untuk menarik listrik ke dalam struktur logam dan dapat mencegah objek lain tersambar. Batang logam yang digunakan untuk penangkal petir dihubungkan dengan disipator yang ditanam di bawah tanah untuk menetralisir efek Sambaran petir.

Setahun setelah eksperimen tersebut yaitu pada tahun 1753, penangkal petir pertama dibuat yaitu berupa batangan logam dengan ujung tembaga atau platinum (bahan dengan konduktivitas listrik yang tinggi). Sejak saat itu, penangkal petir semakin banyak digunakan sampai sekarang.

Cara Kerja Penangkal Petir

Secara sederhananya, cara kerja penangkal petir yaitu menyediakan jalur resistensi yang paling rendah untuk menghantarkan listrik yang sangat besar ke tanah pada saat terjadi sambaran petir.

Sistem penangkal petir merupakan konduktor yang sangat baik untuk mengalirkan listrik yang berbahaya menjauh dari struktur bangunan. Arus listrik akan disalurkan dengan aman ke tanah atau grounding.

Jika sambaran petir mengenai material yang bukan konduktor yang baik maka material tersebut akan mengalami panas dan terjadi kerusakan yang masif.

Sambaran petir dapat "melompat-lompat". Melompat di sini berhubungan dengan potensial listrik dari sambaran dengan potensial bumi. Petir dapat menyambar dan mencari jalur dengan hambatan atau resistansi yang paling kecil dengan melompat-lompat ke objek terdekat yang mempunyai hambatan yang lebih kecil ke tanah 

Pada saat sambaran petir terjadi di dekat sistem penangkal petir, lompatan sambaran petir akan melalui logam penangkal petir yang mempunyai jalur resistansi yang sangat rendah. Setelah itu, sambaran petir akan dialirkan menuju ke tanah.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa cara kerja penangkal petir bukanlah untuk menarik sambaran petir tetapi lebih tepatnya adalah menyediakan jalur dengan nilai resistansi yang rendah ke tanah di area yang memiliki potensi untuk tersambar petir. 

Post a Comment for "Cara Kerja Penangkal Petir"