Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Kerja Port Paralel

Cara Kerja Port Paralel - Meskipun sebagian besar printer konsumen saat ini mengandalkan koneksi USB atau WiFi, beberapa model printer lama masih menggunakan port paralel yang umumnya sudah usang. Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari mengapa port ini disebut sebagai port paralel, apa fungsi dan bagaimana cara kerjanya secara rinci.

Dasar Port Paralel

Port paralel awalnya dikembangkan oleh IBM sebagai cara untuk menghubungkan printer ke PC Anda. Ketika IBM merancang PC, perusahaan tersebut ingin komputer bekerja dengan printer yang ditawarkan oleh Centronics, produsen printer terkemuka pada saat itu. Namun, IBM memutuskan untuk tidak menggunakan antarmuka port yang sama pada komputer seperti yang digunakan Centronics pada printer.

Sebagai gantinya, para insinyur IBM menggunakan konektor 25-pin, DB-25, yang dipasangkan dengan konektor Centronics 36-pin untuk membuat kabel khusus yang menghubungkan printer ke komputer. Setelah IBM meluncurkan PC-nya pada tahun 1981, produsen printer lain akhirnya mengadopsi antarmuka Centronics ini, membuat kabel campuran yang aneh ini menjadi de facto standar yang tidak terduga.

Ketika PC mengirimkan data ke printer atau perangkat lain menggunakan port paralel, data dikirimkan dalam bentuk 8 bit (1 byte) pada satu waktu. Delapan bit ini dikirimkan secara paralel satu sama lain, berbeda dengan delapan bit yang dikirimkan secara serial (dalam satu aliran tunggal) melalui port serial. Standar port paralel mampu mengirimkan data sebesar 150 kilobita per detik.

Mari kita perhatikan lebih dekat apa fungsi setiap pin ketika digunakan dengan printer:

  • Pin 1 membawa sinyal strobe. Sinyal ini mempertahankan level antara 2,8 hingga 5 volt, tetapi turun di bawah 0,5 volt setiap kali komputer mengirimkan byte data. Penurunan tegangan ini memberi tahu printer bahwa data sedang dikirimkan.
  • Pin 2 hingga 9 digunakan untuk membawa data. Untuk menunjukkan bahwa sebuah bit bernilai 1, sebuah muatan 5 volt dikirimkan melalui pin yang benar. Tidak ada muatan pada pin menunjukkan nilai 0. Ini merupakan cara sederhana namun sangat efektif untuk mengirimkan informasi digital melalui kabel analog secara real-time.
  • Pin 10 mengirimkan sinyal aknowledge dari printer ke komputer. Sama seperti Pin 1, pin ini mempertahankan muatan dan menurunkan tegangan di bawah 0,5 volt untuk memberi tahu komputer bahwa data telah diterima.
  • Jika printer sedang sibuk, ia akan mengisi muatan pada Pin 11. Kemudian, ia akan menurunkan tegangan di bawah 0,5 volt untuk memberi tahu komputer bahwa printer siap menerima data lebih lanjut.
  • Printer memberi tahu komputer jika kertas habis dengan mengirimkan muatan pada Pin 12.
  • Selama komputer menerima muatan pada Pin 13, itu menandakan bahwa perangkat dalam kondisi online.
  • Komputer mengirimkan sinyal autofeed ke printer melalui Pin 14 dengan menggunakan muatan 5 volt.
  • Jika printer mengalami masalah, ia menurunkan tegangan menjadi kurang dari 0,5 volt pada Pin 15 untuk memberi tahu komputer tentang adanya kesalahan.
  • Setiap kali pekerjaan cetak baru siap, komputer menurunkan muatan pada Pin 16 untuk menginisialisasi printer.
  • Pin 17 digunakan oleh komputer untuk mengambil printer dari mode online secara remote. Hal ini dilakukan dengan mengirimkan muatan ke printer dan mempertahankannya selama Anda menginginkan printer dalam mode offline.
  • Pin 18 hingga 25 adalah ground (tanah) dan digunakan sebagai sinyal referensi untuk muatan rendah (di bawah 0,5 volt).

SPP/EPP/ECP

Spesifikasi asli untuk port paralel adalah unidireksional, artinya data hanya bergerak dalam satu arah untuk setiap pin. Dengan diperkenalkannya komputer pribadi IBM PS/2 pada tahun 1987, IBM menawarkan desain port paralel baru yang dapat berkomunikasi dua arah. Mode ini umumnya dikenal sebagai Standar Parallel Port (SPP), dan sepenuhnya menggantikan desain asli.

Komunikasi dua arah memungkinkan setiap perangkat menerima data serta mengirimkannya. Banyak perangkat menggunakan delapan pin (2 hingga 9) yang awalnya ditujukan untuk data. Dengan menggunakan delapan pin yang sama ini, komunikasi terbatas pada half-duplex, artinya informasi hanya dapat bergerak dalam satu arah pada satu waktu. Namun, pin 18 hingga 25, yang awalnya hanya digunakan sebagai ground, dapat juga digunakan sebagai pin data. Ini memungkinkan komunikasi full-duplex (kedua arah secara bersamaan).

Enhanced Parallel Port (EPP) diciptakan oleh Intel, Xircom, dan Zenith pada tahun 1991. EPP memungkinkan transfer data lebih banyak, yaitu sekitar 500 kilobita hingga 2 megabita per detik. EPP ditujukan khusus untuk perangkat non-printer yang akan terhubung ke port paralel, terutama perangkat penyimpanan yang memerlukan tingkat transfer tertinggi.

Tak lama setelah EPP diperkenalkan, Microsoft dan Hewlett Packard bersama-sama mengumumkan spesifikasi Extended Capabilities Port (ECP) pada tahun 1992. Sementara EPP ditujukan untuk perangkat lain, ECP dirancang untuk memberikan kecepatan dan fungsi yang lebih baik untuk printer.

Pada tahun 1994, standar IEEE 1284 dirilis. Standar ini mencakup dua spesifikasi untuk perangkat port paralel, yaitu EPP dan ECP. Agar keduanya dapat berfungsi, baik sistem operasi maupun perangkat harus mendukung spesifikasi yang diperlukan.

Saat ini, komputer tidak lagi menggunakan port paralel, melainkan lebih memilih port USB. Namun, jika Anda mencoba menghubungkan laptop baru Anda ke printer tua, bersyukurlah karena adaptornya relatif murah harganya.

Post a Comment for "Cara Kerja Port Paralel"