Jenis-Jenis end Mill
Jenis Jenis End Mill - End Mill adalah salah satu jenis alat potong (cutting tools) yang digunakan pada proses pemesanan frais/milling. End Mill biasanya digunakan untuk membuat bentuk tertentu dan membuat lubang pada benda kerja. Beberapa pekerjaan yang dapat dilakukan dengan menggunakan end Mill diantaranya yaitu proses milling, profilling, contouring, slotting, counterboring, boring, dan reaming.
End Mill memiliki desain yang beragam, oleh karena itu sangat penting memahami segala sesuatu mengenai end mill, agar dapat menggunakan end mill sesuai dengan fungsinya.
Bagian-Bagian End Mill
Untuk mengetahui bagian bagian end Mill, dapat di lihat pada gambar di bawah ini:
Jenis - Jenis End Mill
1. Square End Mill
Square End Mill disebut juga dengan sebutan flat end mill. Square End Mill memiliki ujung sudut yang runcing membentuk sudut 90°. Square End Mill digunakan untuk pekerjaan pemotongan general seperti slotting, faccing, profilling dan pembuatan lubang.
2. Ball Nose End Mill
Ball Nose End Mill berbentuk radius penuh pada bagian ujungnya dan membentuk sudut 90°. Ball Nose End Mill digunakan untuk pemotongan bagian yang memiliki kontur radius atau miring. Ball Nose End Mill biasanya digunakan untuk pekerjaan finishing permukaan mold dan dies.
3. Corner Radius End Mill
Corner Radius End Mill dikenal juga dengan nama Bull Nose End Mill. Corner Radius End Mill memiliki ujung dengan sudut radius. Radius yang digunakan biasanya spesifik sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
4. Roughing End Mill
Pada Roughing End Mill, sepanjang flutenya memiliki tampilan bergerigi. Roughing End Mill biasanya digunakan untuk menghilangkan bagian dengan cepat pada saat awal proses pengerjaan di mesin. Selain itu, Roughing End Mill juga biasa digunakan untuk proses pengerjaan yang berat.
Material End Mill
1. HSS (High Speed Steel)
HSS merupakan material yang dapat memberikan ketahanan keausan yang baik. Jika dibandingkan dengan end mill cobalt atau carbide, HSS lebih murah.
HSS biasanya digunakan untuk pekerjaan umum baik itu pengerjaan material Ferro maupun non Ferro.
2. HSSE (Vanadium High Speed Steel)
HSSE terbuat dari campuran material baja berkecepatan tinggi, karbon, Vanadium karbida, dan paduan lainnya. HSSE dirancang untuk meningkatkan ketahanan dan ketangguhan abrasif.
HSSE biasanya digunakan pada pekerjaan umum untuk material tahan karat seperti baja tahan karat dan aluminium silikon tinggi.
3. Cobalt
Cobalt dapat memberikan ketahanan terhadap keausan yang lebih baik, kekerasa, dan ketangguhan panas yang lebih tinggi dari HSS.
Pada proses pemotongan yang parah terdapat sedikit chipping atau microchipping yang memungkinkan pahat bekerja 10% lebih cepat dari HSS, dan hasil akhir yang lebih bagus.
Cobalt merupakan pilihan yang lebih hemat dan ideal untuk pengerjaan besi tuang, baja, dan paduan titanium.
4. PM (Powdered Metal)
PM lebih keras dan lebih murah dari karbida. PM memiliki sifat yang lebih keras dan tidak rentan terhadap kerusakan.
PM dapat bekerja dengan baik untuk pengerjaan material <30RC dan diaplikasikan pada high-stock seperti Roughing.
5. Solid Carbide
Solid Carbide lebih kaku dari HSS dan memiliki ketahanan yang sangat tinggi terhadap panas. Solid Carbide dapat digunakan untuk pekerjaan berkecepatan tinggi pada besi cor, non-ferro, plastik, dan material yang sulit dikerjakan material jenis lainnya.
Proses akhir Solid Carbide menjadikan Solid Carbide lebih kaku dari HSS dan dapat dijalankan 2 sampai 3x lebih cepat dari HSS. Tetapi, jika beban kerja lebih berat, HSS atau cobalt lebih cocok digunakan.
Itulah jenis jenis end mill baik dari segi fungsi, bentuk dan materialnya. Semoga bermanfaa.
Post a Comment for "Jenis-Jenis end Mill"