Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

JENIS JENIS SISTEM REM SEPEDA MOTOR: KOMPONEN DAN FUNGSINYA

Sistem Rem Sepeda Motor - Sepeda motor yang sedang melaju akan cenderung terus melaju walaupun katup gas ditutup secara penuh dan pemindah daya tidak dihubungkan lagi dengan mesin. Untuk dapat mengurangi atau bahkan menghentikan laju sepeda motor yang sedang berjalan maka dibutuhkan sistem rem sepeda motor.

Sistem rem sepeda motor dirancang untuk mengatur laju sepeda motor sehingga laju sepeda motor dapat dikendalikan dan akan tercipta keselamatan pada saat berkendara.

Pada dasarnya, prinsip kerja sistem rem berbanding terbalik dengan prinsip kerja mesin. Jika pada mesin, energi panas diubah menjadi energi gerak, pada sistem rem berlaku sebaliknya yaitu energi gerak diubah menjadi energi panas. Efek pengereman akan diperoleh dari gesekan yang ditimbulkan 2 buah benda.

Jenis - Jenis Rem Sepeda Motor Menurut Konstruksinya

Menurut konstruksinya, sistem rem sepeda motor dibagi menjadi dua yaitu:

1. Rem Tromol

Gambar Rem Tromol

Pada rem tromol, kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem yang menekan permukaan tromol yang berputar. Kelebihan dari rem tromol yaitu adanya self energizing effect yag memperkuat daya pengereman. Kekurangan dari rem tromol adalah konstruksinya yang tertutup menyebabkan proses pelepasan panas yang ditimbulkan akibat dari gesekan kurang baik. Rem tromol banyak digunakan pada sepeda motor berkapasitas kecil. Konstruksi rem tromol umumnya terdiri dari komponen - komponen seperti sepatu rem (brake shoe), tromol (drum), pegas pengembali (returns spring), tuas penggerak (lever), dudukan rem tromol (backplate) dan nok (cam) penggerak. Rem tromol pada sepeda motor dioperasikan secara mekanik yang terdiri dari pedal rem (brake pedal) dan batang (rod) penggerak. 

Gambar Bagian - Bagian Rem Tromol

Keterangan:

  1. Brake shoe
  2. Return spring
  3. Back plate
  4. Operating cam
  5. Washer
  6. Seal
  7. Operating lever
  8. Pinch bolt
Gambar Cara Kerja Rem Tromol

Pada saat kabel atau batang penghubung tidak ditarik, tromol dan sepatu rem tidak saling kontak sehingga tromol akan berputar bebas mengikuti roda. tetapi pada saat kabel rem atau batang penghubung ditarik , lengan rem atau tuas rem memutar cam/nok pada sepatu rem sehingga sepatu rem menjadi mengembang dan kanvas remnya bergesekkan dengan tromol sehingga akan menahan atau menghentikan putaran roda.

Berdasarkan cara pengoperasian sepatu rem, rem tromol sepeda motor dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

a. Tipe single leading shoe

Rem tromol tipe single leading shoe merupakan rem paling sederhana yang hanya mempunyai sebuah cam/nok penggerak untuk menggerakan dua buah sepatu rem. Pada ujung sepatu rem lainnya dipasang pivot pin (pasak) sebagai titik tumpuan sepatu rem.

Gambar Rem Tromol Tipe Single Leading Shoe

b. Tipe two leading shoe

Jika dibandingkan dengan rem tromol tipe single leading shoe, rem tromol tipe two leading shoe menghasilkan gaya pengereman yang lebih besar yaitu sekitar satu setengah kali lebih besar. Rem tipe ini memiliki dua cam/nok dan ditempatkan di masing-masing ujung dari leading shoe dan trailling shoe. Kedua cam tersebut dihubungkan dengan batang penghubung yang bisa disetel dan kedua cam tersebut akan bergerak secara bersamaan ketika digunakan.

Gambar Rem Tromol Tipe Two Leading Shoe

2. Rem Cakram (Disc Brake)

Rem cakram bekerja mengurangi atau menghentikan putaran roda dengan cara menjepit piringan cakram (disc) oleh dua sepatu rem (brake pad). Rem cakram terdiri dari sebuah plat piringan (disc) yang terbuat dari stainless steel yang dipasangkan pada roda. Menurut mekanisme penggeraknya, rem cakram dibedakan menjadi dua tipe yaitu rem cakram mekanik dan rem cakram hidrolik dan yang paling banyak digunakan adalah rem cakram hidrolik.

Pada rem cakram tipe hidrolik, gerakan menekan dari handel rem diteruskan oleh minyak rem menuju ke brake pad. Ketika handel rem ditarik, piston di dalam master silinder akan terdorong dan menekan minyak rem keluar silinder. Tekanan ini diteruskan minyak rem melalui selang rem untuk mendorong piston yang berada di dalam silider caliper. Dengan adanya tekanan yang diteruskan ini, piston pada caliper akan mendorong pad sehingga pad bergerak mencengkram piringan cakram dan terjadilah pengereman.

Komponen Rem Cakram

Rem cakram terdiri dari beberapa komponen yaitu:

Master cylinder

Master cylinder berfungsi untuk mengubah gerak pedal atau tuas rem menjadi tekanan hidrolik. Master cylinder terdiri dari reservior tank tempat yang berisi minyak rem, piston dan silinder.

Piringan cakram (Disc brake)

Piringan cakram biasanya terbuat dari besi tuang  yang dilubangi pada permukaan geseknya. Lubang - lubang ini berfungsi sebagai ventilasi dan menampung kotoran/debu yang menempel pada permukaan cakram dan pad.

Brake pad/disc pad

Brake pad terbuat dari campuran metalic fiber dan sedikit serbuk besi (biasa disebut semi metalic disc pad). Pada beberapa pad penggunaan metalic plate (anti-sque shim) dipasangkan pada sisi piston dari pad untuk mencegah bunyi pada saat pengereman.

Caliper

Caliper atau sering disebut juga silinder bodi berfungsi untuk memegang piston - piston dan dilengkapi dengan saluran minyak rem. 

Pipa/selang rem


Pipa/selang rem, merupakan saluran yang berfungsi menyalurkan tekanan hydraulic fluida dari master cylinder ke  caliper.

Minyak rem

Minyak rem, merupakan fluida yang berfungsi sebagai media penerus gaya pengereman dalam bentuk tekanan hidrolis (hydraulic pressure) ke brake piston pada caliper.

Minyak rem adalah cairan yang tidak mengandung minyak bumi, sebagian besar terdiri dari alkohol dan susunan kimia dan ester.

Persyaratan kualitas yang diperlukan pada minyak rem :

  1. Titik didih yang tinggi, agar tidak mudah mendidih oleh temperatur yang tinggi akibat proses kerja pengereman. Minyak rem yang mendidih akan menyebabkan berkurangnya gaya pengereman karena timbul gelembung - gelembung udara di dalam saluran minyak rem (Vapour lock). 
  2. Kemampuan mencegah karat pada logam dan karet. Kerapatan akan berkurang bila minyak rem merusak seal, dan ini akan menyebabkan kebocoran yang berdampak hilangnya tenaga hidrolis. Minyak rem dibuat dari bahan sintetis dengan maksud agar tidak merusak karet, dan menghindari karat pada logam.
  3. Minyak rem harus memiliki kekentalan (viscosity) tertentu untuk meneruskan tekanan dengan perubahan temperatur yang bervariasi.

Hal - hal yang wajib diperhatikan dalam melakukan penanganan minyak rem:

  1. Jangan mencampur minyak rem yang memiliki kemampuan berbeda,
  2. Jangan sampai minyak rem tercemar dengan air atau minyak lain yang tidak sejenis,
  3. Menyimpan minyak rem yang tidak digunakan di dalam tempat kemasan yang tertutup rapat.

Kesalahan penanganan minyak rem akan menyebabkan komposisinya berubah, menurunkan titik didih maupun mengotori/mencemari minyak rem sehingga kualitasnya menurun.

Post a Comment for "JENIS JENIS SISTEM REM SEPEDA MOTOR: KOMPONEN DAN FUNGSINYA"