Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

JENIS JENIS SISTEM PENDINGIN KENDARAAN

Sistem Pendingin Kendaraan - Sebuah kendaraan bermotor memiliki engine yang berfungsi untuk mengubah energi panas menjadi energi gerak. Energi panas diperoleh dari proses pembakaran campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar. Energi panas tidak sepenuhnya diubah menjadi energi gerak. Energi panas yang dimanfaatkan efektifnya hanya sekitar 20,8%, diserap oleh engine itu sendiri kira - kira 29,7% dan sisanya hilang bersama gas buang atau karena adanya gesekan.

Sebuah engine idealnya harus mampu membuang panas dengan cepat. Engine akan mengalami overheating jika engine tidak mampu membuang panas dengan cepat. Engine yang mengalami overheating akan mengakibatkan beberapa kerugian, di antaranya adalah:

  1. Lebih cepat terjadinya keausan
  2. Bahan bakar akan menjadi lunak pada temperatur yang tinggi
  3. Terjadinya pemuaian sehingga ruang bebas (clearance) antara komponen yang saling bergerak menjadi semakin sempit atu bahkan hilang
  4. Terjadinya tegangan thermal yaitu tegangan yang dihasilkan kerena adanya perubahan temperatur
  5. Panas berlebih dapat menyebabkan kondisi pelumas menjadi cepat rusak
  6. Pembakaran menjadi tidak normal

Untuk menghindari terjadinya panas berlebih pada engine maka diperlukan sistem pendingin yang dapat membantu engine melepaskan panas. Fungsi utama sistem pendingin adalah untuk mencegah terjadinya panas berlebih (overheating) pada engine sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan komponen karena panas berlebih. Selain itu, sistem pendingin juga berfungsi untuk meredam bunyi yang dihasilkan engine dan sebagai pemanas udara di dalam kendaraan pada saat temperatur lingkungan sangat dingin.

Secara garis besar, terdapat dua jenis sistem pendingin yang saat ini digunakan pada sebuah kendaraan. Jenis - Jenis sistem pendingin tersebut yaitu:

Sistem Pendingin Udara

Sistem pendingin udara biasanya digunakan pada kendaraan roda dua. Sistem pendingin udara terbagi menjadi dua jenis yaitu sistem pendingin udara secara alamiah dan sistem pendingin udara bertekanan.

1. Sistem Pendingin Dengan Udara Alamiah

Sistem pendingin dengan udara alamiah yaitu panas yang dihasilkan dari pembakaran di dalam ruang bakar dirambatkan ke udara bebas melalui sirip - sirip pendingin (cooling fins) yang terdapat pada luar silinder. Ruang bakar diberi sirip - sirip pendingin yang ukurannya lebih panjang daripada sirip pendingin yang ada di sekitar silinder yang temperaturnya lebih rendah.

2. Sistem Pendingin Dengan Tekanan Udara

Agar udara di sekitar sirip tetap rendah dan penyerapan panas dapat berlangsung dengan sempurna, maka udara yang menyerap panas dari sirip - sirip pendingin harus berbentuk aliran atau dengan kata lain udaranya harus mengalir. Untuk mencapai kondisi ini, dipasangkan sirip - sirip kipas yang dihubungkan dengan crankshaft. Sirip - sirip kipas ini akan mengalirkan udara bertekanan ke sirip - sirip pendingin.

Sistem Pendinginan air

Pada sistem pendinginan air, digunakan air sebagai media untuk menyerap panas pada engine. Sistem pendingin air ini menyerap sebagian panas yang dihasilkan dari pembakaran di ruang bakar melalui dinding silinder. Air pendingin disirkulasikan melalui mantel air (water jaket) yang terdapat pada silinder blok. Sirkulasi air ini terdapat dua macam yaitu sirkulasi air secara alamiah dan sirkulasi air dengan tekanan.

Pada sirkulasi air pendingin secara alamiah, air pendingin akan mengalir dengan sendirinya karena adanya perbedaan massa jenis air panas dan air yang dingin. Air pendingin yang awalnya dingin akan menjadi panas karena adanya pembakaran pada ruang bakar. Untuk sirkulasi air pendingin dengan tekanan, prinsipnya sama dengan sirkulasi air alamiah, hanya saja pada sirkulasi air pendingin dengan tekanan sirkulasi aliran air pendingin dipercepat dengan pompa.

Temperatur engine memang tidak boleh terlalu panas karena akan menimbulkan kerusakan, tetapi temperatur engine yang terlalu dingin juga akan menyebabkan masalah yaitu:

  • Bahan bakar akan lebih sulit menguap sehingga campuran bahan bakar dan udara menjadi gemuk sehingga pembakaran menjadi tidak sempurna
  • Engine akan mendapat tekanan tambahan karena pelumas akan menjadi lebih kental.

Oleh karena itu, performa engine akan menjadi maksimal jika temperaturnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.

Post a Comment for "JENIS JENIS SISTEM PENDINGIN KENDARAAN"